Makna Ulos Tujung Dalam Pendampingan Kepada Orang Berduka Karena Kematian Di Desa Simanungkalit
ABSTRAK
Joana Renatha Sitanggang, NIM: 20010202, Makna Ulos Tujung dalam
Pendampingan kepada Orang Berduka karena Kematian di Desa Simanungkalit, Skripsi
Sarjana, Program Studi Pastoral Konseling, Sekolah Tinggi Diakones HKBP Balige,
2024.
Pada acara adat kematian di etnik Batak Toba, ulos yang digunakan adalah ulos
tujung. Upacara adat pemberian ulos tujung merupakan salah satu kebudayaan etnik
Batak Toba yang dilakukan pada peristiwa kedukaan karena kematian. Ulos tujung
merupakan ulos yang dikerudungkan kepada seseorang (istri/suami) yang berduka karena
ditinggal mati pasangannya. Hal tersebut menjadi bentuk pendampingan keluarga yang
bertujuan untuk menopang, menguatkan serta memotivasi penduka dengan hadir secara
utuh dan sepenuhnya.
Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui makna pemberian ulos tujung kepada
yang berduka karena kematian serta untuk mengetahui penggunaan ulos tujung dalam
pendampingan terhadap orang yang berduka karena kematian. Metode yang digunakan
adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian etnografi (penelitian budaya).
Tipe etnografi bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengetahuan yang terdapat
atau terkandung dalam kebudayaan atau komunitas tertentu.
Hasil penelitian yang didapat sebagai berikut. Pertama, ulos merupakan kain
warisan budaya dari masyarakat etnik Batak Toba yang mengandung arti dan fungsi yang
berbeda-beda. Ulos merupakan kain pelengkap wajib yang digunakan ketika adanya
sebuah acara adat sukacita maupun dukacita dalam budaya Batak Toba. Hal tersebut
terjadi karena orang Batak meyakini bahwa ulos menjadi simbol dan doa yang
dipanjatkan kepada Tuhan agar memperoleh berkat dari Tuhan. Kedua, kematian
merupakan salah satu peristiwa pemicu kedukaan. Kedukaan dapat memunculkan
perasaan sedih, kecewa, tidak menerima kenyataan dan bahkan depresi. Di Desa
Simanungkalit Kabupaten Tapanuli Utara, seseorang yang berduka akan mendapatkan
ulos tujung dari saudara laki-laki si istri (hulahula) dengan tujuan keluarga ikut
merasakan kedukaan istri/suami dan simbol kehadiran keluarga untuk menguatkan dan
membantu istri/suami dalam kedukaannya. Ketiga, upacara adat pemberian ulos tujung
merupakan sebuah pendampingan berbasis budaya melalui nilai-nilai yang terkandung
dalam tahap-tahap pelaksanaannya serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya yaitu
pasahat ulos (pemberian ulos), pasahaton aek natio (pemberian air minum), hingga hata
panoguon (menyampaikan kalimat-kalimat penguat/penopangan serta penghiburan).
Kata kunci: kedukaan; ulos tujung dan pendampingan.
Detail Information
Citation
. (2024).Makna Ulos Tujung Dalam Pendampingan Kepada Orang Berduka Karena Kematian Di Desa Simanungkalit.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd